Pesantren Benteng Terakhir Umat Islam
Disusun Oleh : Athoilah Aly Najamudin
Indonesia dengan mayoritas pemuluk beragama Islam menjadikan negara ini
sebagai salah satu negara terbesar dengan penduduk muslim di dunia.
Dalam perjalannya menjadi suatu negara yang memiliki banyak penduduk
muslim terbesar, Indonesia melewati proses transformasi budaya dari
berbagai budaya khususnya budaya agama. Mulai dari budaya Hindu, Budha,
Kristen hingga yang terakhir adalah budaya Islam. Dengan berbagai banyak
budaya yang masuk ke Indonesia, menjadikan negara ini kaya akan budaya
yang tersebar di belahan bumi nusantara. Bicara kembali mengenai Islam
di Indonesia, dalam perkembangan penyebaran Islam di Indonesia,
tentunya tak lepas dari peran dari para ulama. Sehingga sekitar abad 11
di Indonesia dikenal dengan sebutan walisonggo. Walisonggo dikenal
dengan sembilan ulama yang tersebar di pulau jawa menyebarkan Islam di
bebergai daerah di wilayah nusantara. Dalam menyebarkannya agama Islam
di Indonesia, wali songgo tentunya memiliki cara sendiri yakni
memperkenalkan islam kepada penduduk pribumi Indonesia sesuai yang
diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW akan tetapi tidak meninggalkan nilai
nilai kearifan lokal yang ada di bumi nusantara.
Dalam menyebarkan islam di Indonesia, ulama Indonesia yang dikenal dengan sebutan wali songgo selain menggunakan metode diatas para ulama mulai memikirkan mengenai bidang pendidikan Islam. Dengan banyak pertimbangan tersebut dibangunlah pusat pendidikan Islam. Dimulai dengan rintisan surau- surau kecil lalu berganti dengan padepokan dengan banyak murid- murid dari penduduk pribumi yang menuntut ilmu agama di berbagai ulama di Indonesia. Inilah cikal bakal pesantren di Indonesia, sebenarnya pesantren sendiri sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW membangun masjid sebagai salah satu pusat pendidikan ketika itu sehingga di aplikasikan para ulama mendirikan berbagai pesantren di belahan dunia. Sedangkan istilah Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an, di mana kata "santri" berarti murid dalam Bahasa Jawa. pondok berasal dari Bahasa Arab funduuq yang berarti penginapanKhusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang Kyai. Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kyai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka biasanya disebut lurah pondok. Tujuan para santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan dengan kyai dan juga Tuhan.
Di Indonesia memiliki banyak pesantren yang cukup banyak di pulau Jawa memiliki sekitar 3000 ribu pesantren dan ditambah di tersebar di seluruh Indonesia dengan total sekitar 1000 ribu pesantren di Indonesia. Dengan banyaknya Pesantren di Indonesia menandakan bahwa Indonesia memiliki banyak pusat pendidikan Islam. Pesantren sejatinya adalah sistem pendidikan islam yang tradisionalis akan tetapi memiliki banyak makna tersirat dalam pengembangan.
Dalam pengembangan di Indonesia, pesantren dibedakan antara lain pesantren salaf dan pesantren moderen. Kedua pesantren ini memiliki perbedaan, jika pesantren salaf bercirikan lebih menonjolkan bahwa santri hanya memetingkan ilmu agama dan tidak memetingkan ilmu dunia contohnya di Indonesia adalah Pesantren Tegalrejo di Magelang, Pesantren Lirboyo di Kediri. Sedangkan pesantren Moderen lebih mengedepankan ilmu dunia akan tetapi tetap mejaga nilai nilai pelajaran agama. Kedua jenis pesantren ini banyak kita temukan di Indonesia
Dalam kajian sosiologisnya kedua pesantren ini memiliki struktur sosial yang berbeda. Diantaranya, dalam pesantren salaf memiliki peran kyai memiliki power ataupun kekuasaan yang lebih besar daripada santrinya. Mengapa demikian, karena status santri sebagai objek pendidikan di pesantren salaf memiliki sifat yang taat, patuh kepada kyai, selain itu status santri walaupun kedudukan tertindas dalam struktur sosial ini tidak akan melawan kepada yang memiliki power lebih besar yakni kyai. Karena sejatinya tujuan santri pesantren salaf dalam belajar di pesantren salaf adalah mencari ilmu keagamaan dan mencari barokah sebanyak-banyaknya. Sedangkan pesantren moderen khususnya di Indonesia dalam struktur sosial di pesantren moderen lebih menekan kan peraturan yang lebih memiliki power yang lebih kuat, akan tetapi peran Kyai selaku pemimpin di pesantren lebih tampil secara demokratis tidak otoriter kepada santrinya. Hal perlu diketahui, pesantren moderen sangat berbeda dengan pesantren salaf dari tujuan maupun metodenya. Pesantren moderen lebih menekan kepada pelajaran umum dan agama, sehingga peran santri pesantren moderen disini lebih memiliki kebebasan besar dalam struktur di pesantren. Kebebesan ini dimaknai adalah kreatifitas, inovatif , sehingga santri lebih ditutut untuk aktif dan mengembangkan bakatnya.
Sehingga dengan ciri kedua jenis ini, pesantren tetap akan bisa bertahan dan menjaga eksistensinya sebagai pusat pendidikan islam di Indonesia. Sehingga dari eksistensi pesantren tersebut, Masyarakat bisa memetik nilai yang ditanamkan di pesatren misalnya kemandirian, kejujuran, keiklasan, kepemimpinan. Model semacam inilah yang jarang sekali ditemukan di era pendidikan sekarang ini. Dengan begitu banyak peran pesantren dalam dunia pendidikan islam, pesantren seharusnya menjadi benteng terakhir dalam mendidik, membina, dan mengayomi umat islam di Indonesia.
Dalam menyebarkan islam di Indonesia, ulama Indonesia yang dikenal dengan sebutan wali songgo selain menggunakan metode diatas para ulama mulai memikirkan mengenai bidang pendidikan Islam. Dengan banyak pertimbangan tersebut dibangunlah pusat pendidikan Islam. Dimulai dengan rintisan surau- surau kecil lalu berganti dengan padepokan dengan banyak murid- murid dari penduduk pribumi yang menuntut ilmu agama di berbagai ulama di Indonesia. Inilah cikal bakal pesantren di Indonesia, sebenarnya pesantren sendiri sudah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW membangun masjid sebagai salah satu pusat pendidikan ketika itu sehingga di aplikasikan para ulama mendirikan berbagai pesantren di belahan dunia. Sedangkan istilah Istilah pesantren berasal dari kata pe-santri-an, di mana kata "santri" berarti murid dalam Bahasa Jawa. pondok berasal dari Bahasa Arab funduuq yang berarti penginapanKhusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang Kyai. Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kyai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya, mereka biasanya disebut lurah pondok. Tujuan para santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan hubungan dengan kyai dan juga Tuhan.
Di Indonesia memiliki banyak pesantren yang cukup banyak di pulau Jawa memiliki sekitar 3000 ribu pesantren dan ditambah di tersebar di seluruh Indonesia dengan total sekitar 1000 ribu pesantren di Indonesia. Dengan banyaknya Pesantren di Indonesia menandakan bahwa Indonesia memiliki banyak pusat pendidikan Islam. Pesantren sejatinya adalah sistem pendidikan islam yang tradisionalis akan tetapi memiliki banyak makna tersirat dalam pengembangan.
Dalam pengembangan di Indonesia, pesantren dibedakan antara lain pesantren salaf dan pesantren moderen. Kedua pesantren ini memiliki perbedaan, jika pesantren salaf bercirikan lebih menonjolkan bahwa santri hanya memetingkan ilmu agama dan tidak memetingkan ilmu dunia contohnya di Indonesia adalah Pesantren Tegalrejo di Magelang, Pesantren Lirboyo di Kediri. Sedangkan pesantren Moderen lebih mengedepankan ilmu dunia akan tetapi tetap mejaga nilai nilai pelajaran agama. Kedua jenis pesantren ini banyak kita temukan di Indonesia
Dalam kajian sosiologisnya kedua pesantren ini memiliki struktur sosial yang berbeda. Diantaranya, dalam pesantren salaf memiliki peran kyai memiliki power ataupun kekuasaan yang lebih besar daripada santrinya. Mengapa demikian, karena status santri sebagai objek pendidikan di pesantren salaf memiliki sifat yang taat, patuh kepada kyai, selain itu status santri walaupun kedudukan tertindas dalam struktur sosial ini tidak akan melawan kepada yang memiliki power lebih besar yakni kyai. Karena sejatinya tujuan santri pesantren salaf dalam belajar di pesantren salaf adalah mencari ilmu keagamaan dan mencari barokah sebanyak-banyaknya. Sedangkan pesantren moderen khususnya di Indonesia dalam struktur sosial di pesantren moderen lebih menekan kan peraturan yang lebih memiliki power yang lebih kuat, akan tetapi peran Kyai selaku pemimpin di pesantren lebih tampil secara demokratis tidak otoriter kepada santrinya. Hal perlu diketahui, pesantren moderen sangat berbeda dengan pesantren salaf dari tujuan maupun metodenya. Pesantren moderen lebih menekan kepada pelajaran umum dan agama, sehingga peran santri pesantren moderen disini lebih memiliki kebebasan besar dalam struktur di pesantren. Kebebesan ini dimaknai adalah kreatifitas, inovatif , sehingga santri lebih ditutut untuk aktif dan mengembangkan bakatnya.
Sehingga dengan ciri kedua jenis ini, pesantren tetap akan bisa bertahan dan menjaga eksistensinya sebagai pusat pendidikan islam di Indonesia. Sehingga dari eksistensi pesantren tersebut, Masyarakat bisa memetik nilai yang ditanamkan di pesatren misalnya kemandirian, kejujuran, keiklasan, kepemimpinan. Model semacam inilah yang jarang sekali ditemukan di era pendidikan sekarang ini. Dengan begitu banyak peran pesantren dalam dunia pendidikan islam, pesantren seharusnya menjadi benteng terakhir dalam mendidik, membina, dan mengayomi umat islam di Indonesia.