Makna Pilkada Serentak Bagi Kemajuan Indonesia
Disusun Oleh : Athoilah Aly Najamudin
Pilkada atau pilhan kepala
daerah secara langsung bukanlah hal baru
bagi negara demokrasi yakni Indonesia. Sejak diberlakukan mulai tahun 2004, pilkada
menjadi salah satu alat untuk menyampaikan aspirasi oleh rakyat kepada
pemerintah. Tidak dipungkiri sejak dimulai kebijakan kepala daerah dipilih
langsung oleh rakyat kala itu Indonesia
masih transisi pasca reformasi 1998.
Pelaksanaan pilkada secara langsung pada awalnya menjadi pertentangan terkait Pilkada secara
langsung mulai dari berbagai keruwetan, baik teknis maupun masalah Indonesia
yang masih rawan konflik di berbagai daerah. Akan tetapi pemerintah kala itu
tetap memutuskan menyelengarakan Pilkada
secara langsung dengan harapan akan lahirnya pemimpin – pemimpin publik yang
sesuai aspirasi dan kebutuhan daerah. Tentunya setelah melewati proses
demokrasi yakni pilkada secara langsung hampir berlangsung hampir 1 dekade, Indonesia berhasil menyelenggarakan pilkada
secara langsung walaupun disana-sini masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki secara bertahap. Walaupun banyak kekurangan terkait pelaksanaan
pilkada secara langsung kita publik merasakan dampak yang positif yang dicapai dalam penyelanggara pilkada ini, diantaranya
publik merasakan s Lahirnya
pemimpin daerah yang sukses semisal
Bapak Jokowi yang sukses memimpin solo, Bapak Ridwan kamil yang sukses memimpin
Bandung, dan Bapak Azwar Anas yang sukses membuat Kota Banyuwangi semakin
dikenal di kancah nasional maupun internasional. Dengan begitu banyak manfaat
dan kelebihan pilkada langsung , pemerintah melakukan inovasi pelaksanaan
pilkada secara langsung yakni pilkada serentak. Inovasi ini dimaksudkan merubah
teknis pelaksanaan pilkada dalam hal pelaksanaan pilkada, yakni dengan melibatkan seluruh daerah kabupaten dan kota ataupun
provinsi dalam satu hari pelaksanaan. Banyak
pemborosan dan cenderung proses sangat lama menjadi alasan utama pemerintah
membuat regulasi baru yakni pilkada serentak. Namun demikian dalam pelaksanaan
pilkada serentak harus dimaknai bukanlah mengejar kekuasaan ataupun mencari
simpati kepada rakyat. Tetapi pelaksanaan ini harus dimaknai ada tiga hal yang
harus menjadi salah dasar untuk menyelenggarakan pilkada ini. Adapun makna yang
pertama dalam pelaksanaan pilkada ini
peserta pilkada, rakyat dan pemerintah seharusnya menjadikan pilkada ini
menjadi sarana membangun Indonesia dikarenakan dengan ajang pesta demokrasi 5
tahun ini menjadi momentum yang penting bagi rakyat menentukan pemimpin yakni 5
tahun ke depan artinya rakyat-lah menentukan nasib daerah selama 5 tahun
sehingga masyarakat jangan salah pilih pemimpin untuk 5 tahun mendatang.
Sehingga janganlah terjebak oleh politik
uanh yang tidak sesuai dengan regulasi demokrasi itu sendiri, memilih lah
sesuai dengan hati nurani yang sesuai dan memiliki kemampuan untuk memajukan
daerahnya. Yang kedua Pilkada serentak ini mari lah kita maknai sarana pemersatu rakyat Indonesia, memang
masih banyak daerah yang rawan konflik di Indonesia. Akan tetapi ajang 5 tahun
ini sebenarnya dijadikan sebagai alat pemersatu masyarakat Indonesia khususnya
di daerah bukan lah sebagai hal yang menyebabkan berbagai konflik. Mengapa
demikian dikarenakan pilkada kali ini mencari sosok pemimpin yang menjadi harapan
selama 5 tahun mendatang jika terdapat konflik yang menyebabkan disitegrasi
maka akan menyebabkan kegagalan pembangunan daerah. Perlu publik mengetahui
pilkada kali ini bukanlah merusak suatu peradapan, daerah
ataupun suatu wilayah akan tetapi melalui
pilkada inilah harapan-nya rakyat lebih rukun, tentram dan sejahtera, dengan
tujuan seperti itu publik seharusnya lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi
pilkada kali ini dan jangan terbawa kepada fanitisme atau kepentingan yang lain.
Ketiga dalam ajang pilkada serentak harus dimaknai yakni meneguhkan Indonesia sebagai negara
demokrasi terbesar di Dunia. Masyarakat
seharusnya sadar menjadi negara demokrasi itu sulit ditambah, mengapa demikian
selain biaya yang cukup besar dan resiko kesuksesan itu cukup kecil fakta nya
Indonesia memiliki banyak keberagaman agama suku ataupun ras yang tersebar di
indonesia. Belum lagi banyak isu yang sara ataupun agama yang menjadi persoalan
yang klasik dalam setiap pilkada berlangsung, sudah hampir 1 dekade melaksanakan
demokrasi negara kita aman dan damai seharusnya kita bersyukur dapat
menjalankan sistem demokrasi ini, dikarenakan
banyak negara yang ingin
menerapkan sistem demokrasi di negaranya
akan tetapi selalu gagal dan menimbulkan
masalah baru yakni konflik dan perang
saudaranya yang berkempanjangan. Dengan begitu banyak masalah terkait demokrasi
di belahan dunia melalui Pemilu kepala daerah secara serentak ini, marilah kita
tunjukan kepada dunia bahwa memang Indonesia mampu melaksanakan demokrasi
sehingga meneguhkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Oleh karena itu marilah kita menyosong
pilkada serentak dengan semangat memajukan daerahnya dan menjadikan kita
bersatu dan tentunya meneguhkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di
dunia. Semoga di tahun 2015 ini pilkada serentak sukses sehingga mencapai
tujuan yakni menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera.