CATATAN KANG ATHOILAH

'' HIDUP ITU SEDERHANA, JALANI DENGAN IKLAS DAN SEMANGAT ''

Senin, 16 November 2015

Artikel



Makna Pilkada Serentak Bagi Kemajuan Indonesia

 Disusun Oleh : Athoilah Aly Najamudin

                Pilkada atau pilhan kepala daerah secara langsung bukanlah hal  baru bagi negara demokrasi  yakni  Indonesia. Sejak diberlakukan mulai tahun  2004,  pilkada menjadi salah satu alat untuk menyampaikan aspirasi oleh rakyat kepada pemerintah. Tidak dipungkiri sejak dimulai kebijakan kepala daerah dipilih langsung oleh rakyat kala itu  Indonesia masih transisi pasca reformasi 1998.  Pelaksanaan pilkada secara langsung pada awalnya  menjadi pertentangan terkait Pilkada secara langsung mulai dari berbagai keruwetan, baik teknis maupun masalah Indonesia yang masih rawan konflik di berbagai daerah. Akan tetapi pemerintah kala itu tetap memutuskan  menyelengarakan Pilkada secara langsung dengan harapan akan lahirnya pemimpin – pemimpin publik yang sesuai aspirasi dan kebutuhan daerah. Tentunya setelah melewati proses demokrasi yakni pilkada secara langsung hampir  berlangsung hampir 1 dekade,  Indonesia berhasil menyelenggarakan pilkada secara langsung walaupun disana-sini masih banyak kekurangan  yang perlu diperbaiki secara bertahap.  Walaupun banyak kekurangan terkait pelaksanaan pilkada secara langsung kita publik merasakan dampak yang positif  yang dicapai dalam penyelanggara pilkada ini,  diantaranya  publik  merasakan s Lahirnya pemimpin daerah yang sukses  semisal Bapak Jokowi yang sukses memimpin solo, Bapak Ridwan kamil yang sukses memimpin Bandung, dan Bapak Azwar Anas yang sukses membuat Kota Banyuwangi semakin dikenal di kancah nasional maupun internasional. Dengan begitu banyak manfaat dan kelebihan pilkada langsung , pemerintah melakukan inovasi pelaksanaan pilkada secara langsung yakni pilkada serentak. Inovasi ini dimaksudkan merubah teknis  pelaksanaan pilkada dalam hal  pelaksanaan pilkada, yakni  dengan  melibatkan seluruh daerah kabupaten dan kota ataupun provinsi dalam satu hari pelaksanaan.  Banyak pemborosan dan cenderung proses sangat lama menjadi alasan utama pemerintah membuat regulasi baru yakni pilkada serentak. Namun demikian dalam pelaksanaan pilkada serentak harus dimaknai bukanlah mengejar kekuasaan ataupun mencari simpati kepada rakyat. Tetapi pelaksanaan ini harus dimaknai ada tiga hal yang harus menjadi salah dasar untuk menyelenggarakan pilkada ini. Adapun makna yang pertama dalam pelaksanaan pilkada ini peserta pilkada, rakyat dan pemerintah seharusnya menjadikan pilkada ini menjadi sarana membangun Indonesia dikarenakan dengan ajang pesta demokrasi 5 tahun ini menjadi momentum yang penting bagi rakyat menentukan pemimpin yakni 5 tahun ke depan artinya rakyat-lah menentukan nasib daerah selama 5 tahun sehingga masyarakat jangan salah pilih pemimpin untuk 5 tahun mendatang. Sehingga janganlah  terjebak oleh politik uanh yang tidak sesuai dengan regulasi demokrasi itu sendiri, memilih lah sesuai dengan hati nurani yang sesuai dan memiliki kemampuan untuk memajukan daerahnya. Yang kedua Pilkada serentak ini mari lah kita maknai  sarana pemersatu rakyat Indonesia, memang masih banyak daerah yang rawan konflik di Indonesia. Akan tetapi ajang 5 tahun ini sebenarnya dijadikan sebagai alat pemersatu masyarakat Indonesia khususnya di daerah bukan lah sebagai hal yang menyebabkan berbagai konflik. Mengapa demikian dikarenakan pilkada kali ini mencari sosok pemimpin yang menjadi harapan selama 5 tahun mendatang jika terdapat konflik yang menyebabkan disitegrasi maka akan menyebabkan kegagalan pembangunan daerah. Perlu publik mengetahui pilkada  kali ini  bukanlah merusak suatu peradapan, daerah ataupun  suatu wilayah akan tetapi melalui pilkada inilah harapan-nya rakyat lebih rukun, tentram dan sejahtera, dengan tujuan seperti itu publik seharusnya lebih arif dan bijaksana dalam menyikapi pilkada kali ini dan jangan terbawa kepada fanitisme atau kepentingan yang lain. Ketiga dalam ajang pilkada serentak harus dimaknai  yakni meneguhkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di Dunia.  Masyarakat seharusnya sadar menjadi negara demokrasi itu sulit ditambah, mengapa demikian selain biaya yang cukup besar dan resiko kesuksesan itu cukup kecil fakta nya Indonesia memiliki banyak keberagaman agama suku ataupun ras yang tersebar di indonesia. Belum lagi banyak isu yang sara ataupun agama yang menjadi persoalan yang klasik dalam setiap pilkada berlangsung, sudah hampir 1 dekade melaksanakan demokrasi negara kita aman dan damai seharusnya kita bersyukur dapat menjalankan sistem demokrasi ini, dikarenakan  banyak negara  yang ingin menerapkan sistem demokrasi  di negaranya akan tetapi selalu gagal dan  menimbulkan masalah baru yakni  konflik dan perang saudaranya yang berkempanjangan. Dengan begitu banyak masalah terkait demokrasi di belahan dunia melalui Pemilu kepala daerah secara serentak ini, marilah kita tunjukan kepada dunia bahwa memang Indonesia mampu melaksanakan demokrasi sehingga meneguhkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia.  Oleh karena itu marilah kita menyosong pilkada serentak dengan semangat memajukan daerahnya dan menjadikan kita bersatu dan tentunya meneguhkan Indonesia sebagai negara demokrasi terbesar di dunia. Semoga di tahun 2015 ini pilkada serentak sukses sehingga mencapai tujuan yakni menjadikan masyarakat Indonesia sejahtera.